Mobil Listrik Buatan Tesla Tanpa Supir Menewaskan 2 Orang Penumpang

Washington DCKepolisian Texas, Amerika Serikat (AS) akan mengeluarkan perintah penggeledahan terhadap Tesla untuk mengamankan data kecelakaan fatal yang menewaskan dua orang pada Sabtu (17/4) lalu. Hal ini diupayakan setelah Chief Executive Officer Tesla, Elon Musk, menegaskan bahwa sistem autopilot tidak diaktifkan saat kecelakaan terjadi.

Seperti dilansir Reuters dan Network Information Asia, Selasa (20/4/2021), seorang pejabat elderly kepolisian pada Harris County Constable District 4, Mark Herman, menyatakan keterangan saksi mata mengindikasikan tidak ada orang di kursi pengemudi mobil Tesla Design S yang mengalami kecelakaan itu.

Herman mengatakan bahwa dalam kecelakaan tersebut, mobil Tesla Model S keluaran tahun 2019 itu terpantau melaju dalam kecepatan tinggi di dekat Houston saat gagal melewati tikungan dan keluar jalur, sebelum akhirnya menabrak pohon lalu terbakar.

Otoritas setempat menemukan jenazah dua pria di dalam mobil tersebut, dengan satu orang duduk di kursi penumpang bagian depan dan satu orang lainnya duduk di kursi belakang.

"Kami memiliki keterangan saksi dari orang-orang yang mengatakan mereka pergi untuk examination drive kendaraan itu tanpa pengemudi dan untuk menunjukkan kepada teman bagaimana kendaraan itu mengemudi sendiri," sebut Herman dalam pernyataannya.

Dalam pernyataan by means of Twitter pada Senin (19/4) waktu setempat, Musk menolak gagasan bahwa software application pengemudi semi-otomatis pada mobil itu merupakan penyebab kecelakaan.

"Data log yang ditemukan sejauh ini menunjukkan Autopilot tidak diaktifkan dan mobil ini tidak membeli FSD," tulis Musk dalam pernyataannya merujuk pada sistem bantuan pengemudi semi-otomatis, Complete Self-Driving, yang harus dibeli terpisah dan membutuhkan pengawasan pengemudi.

Ditegaskan Musk bahwa 'standar Auto-pilot membutuhkan line lane untuk menyala, yang tidak dimiliki ruas jalan ini' yang merujuk pada penanda jalanan yang perlu ditangkap kamera kendaraan untuk mengaktifkan autopilot.

Sistem Autopilot Tesla merupakan sistem bantuan pengemudi yang mampu menjalankan sejumlah tugas mengemudi dan memampukan pengemudi melepaskan tangan mereka pada setir pada waktu tertentu. Tesla menegaskan sistem tersebut 'membutuhkan pengawasan aktif pengemudi dan tidak menjadikan kendaraan otonom'.

Herman menyatakan bahwa pernyataan Musk by means of Twitter itu merupakan komentar pertama dari pejabat Tesla yang didengar polisi. "Jika dia mencuitkan itu, jika dia sudah menarik datanya, dia tidak memberitahu kami soal itu. Kami akan sangat menantikan data itu," cetus Herman kepada Reuters.

Tesla diketahui memiliki akses terhadap information operasional dan diagnostik yang dikirimkan ke servernya secara berkala dari mobil itu, yang telah disita polisi. Namun tidak diketahui jelas apakah penyidik kepolisian bisa mengambil information itu secara langsung dari perekam data kejadian di dalam mobil yang sudah hangus itu.

Kecelakaan deadly ini merupakan kecelakaan ke-28 yang melibatkan Tesla di AS dan diselidiki oleh Otoritas Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA), yang mengatur keselamatan kendaraan. Kecelakaan ini juga diselidiki oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemerintah Jepang Menutup Perbatasan Untuk Warga Asing, Karena Varian Omicron Mulai Merebak

Presiden AS Joe Biden Mengatakan Jika Tak Vaksin Varian Omicron Picu Gejala Parah Hingga Kematian

Angkatan Laut China, Rusia, dan Iran Latihan Bersama di Samudera Hindia